"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama" begitulah kira-kira bunyi p...
"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama" begitulah kira-kira bunyi peribahasa yang dulu sangat populer di kalangan anak Sekolah Dasar (SD).
Gue inget banget dulu waktu masih pake seragam merah putih, hampir setiap ada pelajaran bahasa Indonesia selalu dijelasin tentang peribahasa. Saat itu gue belum tau kenapa gue harus belajar peribahasa. Menurut gue waktu itu belajar peribahasa itu gak penting alias buang-buang waktu, tenaga dan pikiran. Tapi sekarang setelah tahun demi tahun berlalu, gue tau salah satu alesan kenapa gue belajar peribahasa. Yaitu pesan dan nilai yang terkandung dalam suatu peribahasa.
Baca juga: Alasan Untuk Sukses
Peribahasa yang gue kutip diatas artinya kira-kira "seorang diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya. Perbuatan baik maupun buruk akan tetap dikenang meskipun seseorang sudah tiada lagi. Yups, begitulah kita selama di dunia ini. Apapun yang kita lakukan baik atau buruk akan jadi bagian sejarah kehidupan kita di dunia. Baik atau buruk itu pilihan yang mau atau gak mau harus kita pilih.
Sebagai contoh kita semua tau klo sekarang ini emang zamanya media sosial(medsos), siapa yang gak punya medsos bisa dianggap gak ngikutin zaman, gaptek, atau bahkan manusia malang yang gak tau hiruk pikuk semerawutnya dunia. Tapi gue bukan mau bahas itu. Gue mau sedikit ngomongin tentang apa yang kita tinggalkan(posting) di akun medsos kita.
Sebagian besar manusia menggunakan media sosial buat nunjukin eksistensinya. Nah, masalahnya adalah apa image yang terbentuk dari akun medsos kita? Dari akun medsos orang bisa menilai kita orang seperti apa. Apakah kita orang yang sombong, suka pamer, pesimis, heboh sendiri, tertutup, periang atau lainnya itu semua bisa dilihat di medsos meski kebenarannya gak 100%. So, lebih bijaklah menggunakan medsos.
Sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan selalu meninggalkan bekas yang akan diingat orang lain tentang kita. Alangkah baiknya jika yang diingat oleh orang-orang adalah kebaikan yang kita lakukan. Bukan berarti kita melakukan kebaikan hanya untuk dapet pujian lho!
Sebuah ungkapan menyebutkan bahwa jika engkau telah berbuat kebaikan buanglah kelaut. Maksudnya tidak perlu disebut sebut, jangan diungkit ungkit. Jangan mengharapkan balasan dari orang lain. Jika seseorang berharap balasan dari manusia ujung-ujungnya adalah kekecewaan karena kemampuan manusia untuk membalas kebaikan sangatlah terbatas. Yakinlah Tuhan akan selalu membalas kebaikan yang kita lakukan.
Semoga Tuhan memberikan kemampuan dan kekuatan kepada kita untuk menjadi hamba-hambaNya yang bermanfaat bagi orang lain yaitu dengan senantiasa berbuat baik kepada sesama.
Baca juga: Tips Memilih Perguruan Tinggi & Tips Memilih Jurusan Kuliah
mantap surantap bos.. request tentang jodoh .. Huahaha
ReplyDeleteMakasih kunjunganya sob!
DeleteHahaha
Masih deg-deg an sob soal jodoh
Mampir gan!
ReplyDeleteMakasih sob udah mampir!
Delete