Setiap orang tentu memiliki keinginan yang berbeda-beda. Ada yang ingin jadi pengusaha, karyawan, politikus, pengajar dan masih banyak...
Setiap orang tentu memiliki keinginan yang berbeda-beda. Ada yang ingin jadi pengusaha, karyawan, politikus, pengajar dan masih banyak lagi. Namun tidak semua orang mendapatkan keberuntungan yang sama, hingga tak jarang keinginanyatak kesampaian.
Apakah yang kita inginkan adalah hal terbaik bagi kita? Belum tentu, karena kadang apa yang kita anggap baik hari ini dikemudian hari kita tak lagi menganggapnya baik. Mengapa demikian? Karena kehidupan ini dinamis, sehingga segala sesuatu terus berjalan dan berubah. Dan ditengah perjalanan kadang kita baru sadar dan tahu bahwa hal tersebut tak sebaik yang kita pikirkan selama ini.
Berubahnya anggapan kita juga dipengaruhi pola pikir kita, semakin banyak pengetahuan yang kita miliki biasanya akan merubah anggapan kita terhadap sesuatu. Sebagai contoh anggapan seorang yang berumur 7 tahun dan 37 tahun tentang pernikahan tentulah sangat berbeda.
Pada dasarnya setiap orang boleh saja memenuhi segala keinginannya selama keinginan itu tidak bertentangan norma-norma yang ada. Namun ternyata ada banyak orang yang berusaha memenuhi segala keinginan tanpa kendali. Sehingga pada akhirnya merugikan tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat luas.
Oleh karena itu sangat penting untuk mengendalikan keinginan pribadi. Artinya kita harus bisa mengendalikan keinginan pribadi bukan membunuh obsesi yang kita miliki. Jika kita membunuh semua obsesi kita, maka akan membuat kita tidak memiliki lagi keinginan terhadap sesuatu. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi, karena setiap orang harus memiliki obsesi untuk kebaikan hidupnya.
Menuruti keinginan pribadi yang kita bahas yakni menuruti segala keinginan yang tidak dibenarkan oleh norma-norma yang ada. Ini merupakan sifat yg tidak boleh kita miliki. Orang yang menuruti keinginan pribadi cenderung menyimpang dari kebenaran, baik dalam bentuk perkataan perbuatan maupun keputusan dan kebijakan yg ditempuhnya.
Obsesi ingin memiliki harta membuat banyak orang menghalalkan segala cara dalam memperolehnya meskipun akan merugikan pihak lain. Obsesi memperoleh dan mempertahankan kekuasaan telah membuat banyak orang yg melanggar peraturan dan saling menjatuhkan.
Menyimpang dari kebenaran berarti menempuh jalan yang salah. Dan orang yang mengikuti keinginan pribadi sering kali semakin asyik dengan kesalahanya itu bahkan sampai tidak merasa berdosa lalu berusaha membenarkan kesalahan yang dilakukannya itu dengan berbagai dalih. Kalau seseorang selalu mengikuti keinginan pribadi, pada akhirnya mengarahkan dirinya pada kesesatan maka dia pun tidak mau sesat sendirian dia pun selalu berusaha untuk menyesatkan orang lain secara sungguh-sungguh.
Dalam banyak kasus orang yang menuruti keinginan pribadi menunjukkan sikap dan melakukan tindakan yang melampaui batas-batas kewajaran. Sebagai contoh melampaui batas dalam penggunaan atau membelanjakan harta. Dalam hal ini ada orang yg berlebih-lebihan dalam soal makan minum pakaian rumah kendaraan dan sebagainya. Akibatnya ada kegoncangan dalam masalah ekonomi yang berakibat pada pergeseran nilai manakala hal-hal tersebut tidak bisa dipenuhi secara wajar. Sehingga tak jarang menimbulkan penyelewengan dan tindak kejahatan.
Jika seseorang selalu menuruti keinginan pribadi maka akan terjadi kerusakan baik dari segi fisik maupun mental. Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa obsesi yang ada pada diri kita masing-masing harus kita kendalikan dengan baik. Sehingga segala keinginannya yang baik akan kita turuti dan kita penuhi, sedangkan keinginan yang buruk kita cegah dan tidak kita penuhi. Apabila hal ini bisa kita capai maka kerugian baik di dunia maupun di akhirat dapat terhindarkan.
COMMENTS